Pencarian Jati Diri : Aku Tetap Diriku
“Everyone deserves a great love story.” kalimat ini terlintas sesaat setelah menonton sebuah film berjudul Love, Simon. Film yang mengisahkan seorang remaja yang memiliki sebuah rahasia bahwa dirinya berbeda dari orang lain pada umumnya. Rahasia tersebut menyangkut reputasi dirinya, yang tidak bisa dengan mudah diceritakan ke orang lain.
Love, umumnya dalam kisah cinta hanya ada seorang perempuan dan laki-laki yang saling mencintai. Namun berbeda dengan Simon, dia menyadari tentang orientasi seksualnya saat berusia 13 tahun yang berawal dari mimpinya tentang Daniel Radcliffe yang terus berulang setiap malam, kemudian obsesinya terhadap Panic! at the disco yang selanjutnya dia sadari bahwa obsesinya bukan terhadap musik melainkan terhadap musisinya.
Dalam film ini, Simon berusaha menyembunyikan rahasianya dengan baik karena takut dengan pandangan orang disekitarnya terutama keluarga dan teman-temannya. Namun saat tahu bahwa ada orang lain yang memiliki rahasia yang sama dengannya dan mereka mulai berbagi kisah mereka masing-masing, Simon memutuskan untuk memberanikan mengatakan rahasianya ke orang terdekat.
Tidak berjalan dengan baik, rahasianya terungkap ke seluruh sekolah, dia mulai takut dan gelisah, menghabiskan waktunya di kamar dan juga menceritakan hal sebenarnya kepada keluarganya. Tidak langsung diterima, namun juga tidak ditolak dengan kasar. Keluarganya perlahan menerima perbedaan dalam diri Simon dan begitu juga teman-temannya.
Dalam film ini bisa dipahami bahwa stereotip masyarakat mengenai homoseksual dapat dibilang negatif, mereka menganggap hal tersebut tidak normal, penyakit, dan hal yang harus dihindari. Namun hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk mengasingkan mereka, orientasi seksual yang berbeda tidak membuat kepribadian juga berbeda.
Tidak peduli seperti apa dan siapa, cinta selalu ada untuk kita. Asal kita berusaha untuk mencari dan membuka diri walaupun sulit. Namun pastinya kita dapat menemukan segalanya dengan mudah jika kita dapat membuka diri, membiarkan orang untuk memahami dan mengerti kita. Dan pada akhirnya kita juga dapat memahami mereka.
Penulis : fthasz
Source :
LOVE, SIMON Review | MY DIRT SHEET
0 comments:
Posting Komentar