Podcast #2 : Pelecehan Seksual
Pelecehan Seksual Oleh Orang Terdekat
Di masyarakat, stigma bahwa pelecehan seksual sebagai kesalahan perempuan sudah ada sejak dulu. Mereka hanya mengajarkan anak perempuan mereka untuk lebih berpakaian tertutup, sopan, dan tidak mengundang. Tetapi tidak mengajarkan kepada anak laki-laki mereka untuk menjaga pandangan dan bersikap menghormati perempuan.
Narasumber Love Talkie kali ini menceritakan pengalamannya melalui podcast perihal pelecehan seksual yang dialaminya yang dilakukan oleh orang terdekat yaitu kakek, sepupu, bahkan dosennya sendiri. Dia merasakan rasa sedih dan frustasi karena menerima perlakuan seperti itu dari orang-orang terdekat yang tidak punya rasa malu melakukan hal tersebut kepada cucu, sepupu, bahkan mahasiswanya sendiri.
Dampak dari pelecehan seksual terhadap korban, tidak hanya ingatan soal trauma yang ada, pelecehan tersebut menimbulkan rasa tidak percaya diri di diri korban, mereka memilih untuk menghabiskan waktu dirumah daripada diluar karena ketakutan mendalam terhadap orang-orang bahkan orang terdekat sekalipun, mereka tidak memiliki rasa percaya terhadap orang dan cenderung menyimpan perasaan sendiri saat trauma tersebut kembali datang.
“Sepuluh tahun, dua puluh tahun, waktu yang cukup lama bagi mereka melalui masa trauma, namun sampai mati pun mereka tidak pernah sedikitpun lepas dari trauma tersebut.” kalimat yang mendeskripsikan semuanya, korban bisa saja melaporkan pelaku kepada pihak berwajib, menceritakan pengalamannya kepada orang-orang untuk didengar dan dibantu. Tetapi tidak ada satu hari pun mereka merasa lega telah melakukan itu, mereka masih berada di waktu yang sama saat pelecehan tersebut terjadi. Mereka tidak bisa lepas dari ingatan tersebut. Waktu, ingatan, impian, bahkan identitas dalam satu kejadian terenggut dari korban karena kejadian tersebut. Lantas, apakah pelaku masih punya hak untuk hidup?
Penulis : fthasz
0 comments:
Posting Komentar